Asal Usul / Muasal (Sejarah) Nama Brebes

Asal Usul / Muasal (Sejarah) Nama Brebes

Berbicara masalah suatu daerah maka tidak akan lepas sejarahnya, terutama yang berkaitan dengan penamaan daerah tersebut, begitu pula dengan daerah Brebes. Kabupaten yang terkenal dengan Kota Bawang Merah atau Kota Telur Asin inipun mempunyai Asal Usul / Muasal (Sejarah) adanya nama Brebes.

Hasil penulusuran dari berbagai referensi menyebutkan banyak sekali versi asal-usul atau asal muasal nama Brebes, mulai dari segi unsur katanya, keadaan alamnya maupun peristiwa sejarahnya.

Dari berbagai referensi tersebut kami menyimpulkan bahwa asal-usul atau asal uasal nama Brebes ada beberapa versi yang kami klasifikasikan sehingga hanya menjadi 3 versi.

Keadaan Alamiah Wilayah

Versi pertama menyebutkan bahwa munculnya nama Brebes karena mengacu pada keadan alam wilayah Brebes itu sendiri.

Nama Brebes terdiri dari dua kata yaitu kata “bara” dan kata “Basah”, kata “bara” jika dibaca atau diucapkan maka berbunyi “bere” yang mempunyai arti yaitu hamparan tanah yang luas. Sedankan kata “basah” (dibaca: besah) mempunyai arti banyak mengandung air.

Dari dua kata diatas jika digabung maka menjadi “Bara Basah” (dibaca: Bere Besah), namun dalam perjalanannya, karena berkaitan dengan lidah masyarakat setempat, sehingga kata “Bara Basah” (dibaca: Bere Besah) lebih mudah dibaca atau diucapkan menjadi Brebes.

Gabungan dua kata tersebut jika diartikan maka berarti hamparan tanah luas yang mengandung banyak air, makna dari kedua kata tersebut sudah sangat jelas untuk menggambarkan wilayah yang kini kita sebut dengan nama Brebes tersebut pada jaman dulu.

Selain berasal dari dua kata yang telah disebutkan diatas, ada juga yang mengatakan bahwa sejarah nama Brebes berasal dari kata yang diambil dari bahasa jawa yaitu “mbrebes” yang berarti selalu keluar airnya.

Pendapat yang mengambil keadaan alam wilayah sebagai latar belakang adanya nama brebes yang terakhir kali ini cukup singkat sekali. Pendapat tersebut mengatakan bahwa keadaan wilayah Brebes jaman dulu yaitu kemungkinan berupa rawa-rawa yang sering tergenang air dan banyak air yang merembes kemana-mana.

Dari kata merembes itulah yang akhirnya mengalami perubahan hingga muncul nama Brebes.

Pendapat-pendapat diatas memang sangat berbeda sekali diantara ketiganya, walaupuun demikian ada satu titik kesamaannya yaitu keadaan alam wilayahnya yang menjadi latar belakang munculnya nama Brebes.

Masuknya Agama Islam

Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh masyarakat Kabupaten Brebes dan bahkan Indonesia. Kaitannya dengan hal tersebut ada pendapat yang mengatakan bahwa sejarah munculnya nama Brebes tidak lepas dari pengaruh masuknya agama Islam di wilayah tersebut.

Konon pada jaman awal mula masuknya agama Islam sempat dihalang-halangi, hal tersebut memang tidak bisa di pungkiri karena sebelum islam mulai masuk memang wilayah tersebut sudah dikuasai oleh orang-orang yang sudah mempunyai kepercayaan sendiri.

Dalam usaha menghalang-halanginya tersebut pada akhirnya tetap “merembes” / bocor / jebol (gagal dalam menghalanginya).

Dari kata “merembes” itulah yang dalam bahasa daerah tersebut disebut “berbes”, kemudian muncullah nama “Berbes” yang pada akhirnya berubah menjadi “Brebes”.

Pendapat ini hampir sama dengan pendapat sebelumnya yang masih menggunakan kata “merembes” namun pendapat sebelumnya munculnya kata “merembes” berasal dari air yang mana banyak menggenangi wilayah, sedangkan kali ini kata “merembes” muncul karena untuk mengistilahkan gagalnya usaha untuk menghalangi masuknya agama islam.

Gunung Bernama Baribis

Dari pendapat-pendapat diatas yang beragam, dibawah ini ada pendapat yang sangat unik, pendapat ini bisa dikatakan sebagai tinjauan dari sejarah keadaan alam dan juga unsur mistis di Brebes.

Diceritakan bahwa di wilayah Brebes bagian selatan terdapat gunung yang bernama Baribis, lebih tepatnya gunung tersebut terletak diantara Salaem dan Bantarkawung, dari gunung Baribis tersebut mengalirlah sungai yang besar yang dinamai juga dengan nama sungai Baribis, masyarakat saat ini lebih mengenalnya dengan nama sungai pemali.

Sungai yang berasal dari gunung baribis tersebut mengalir keutara melalui dataran dan pada akhirnya bermuara di laut bagian utara (laut jawa).

Konon sungai baribis yang sekarang kita kenal dengan nama sungai pemali tersebut disebut sebagai sungai yang bertuah atau angker dan juga terdapat banyak buayanya.

Keangkeran sungai tersebut dan karena banyak buayanga membuat orang tua pada saat itu melarang anak cucunya untuk mendekati, menyeberangi ataupun mandi di sungai itu, terlebih ketika sedang berperang.

Ketika sedang berperang orang tua sangat keras melarang agar tidak menyeberangi atau melangkahi sungai baribis tersebut. Hal tersebut karena orang tua dulu sangat percaya bahwa kekalahan Arya Bangah dalam peperangan melawan Ciyung Wanara karena Arya Bangah telah menyeberangi / melangkahi Sungai Baribis, lebih lengkapnya nanti akan ada artikel tersendiri mengenai hal tersebut dalam Sejarah Sungai Pemali.

Mistisnya sungai baribis ditambah lagi dengan adanya banyak larangan mengenai sungai tersebut sehingga membuatnya dikenal dan kemungkinan hal itulah yang menjadikan nama Baribis menjadi icon wilayah tersebut yang kemudian kata “baribis” tersebut menjadi Brebes.

Dari berbagai perbedaan versi pendapat mengenai Asal Usul / Muasal (Sejarah) Nama Brebes diatas tak selayaknya kita memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah, namun banyaknya versi pendapat ini mempunyai hikmah agar semakin banyak pengetahuan sejarah kita, khususnya tentang Kabupaten Brebes.

brebeskab.go.id/sejarah_kabupaten_brebes
kompasiana.com/hanzhanz/5529282bf17e6140438b4603/asal-muasal-daerah-brebes