Simbol-Simbol Dalam Pemaknaan Kitab Kuning Ala Pesantren Salaf

Simbol-Simbol Dalam Pemaknaan Kitab Kuning Ala Pesantren Salaf

Dalam mengaji kitab kuning di pondok pesantren salaf terdapat suatu seni tersendiri dalam memberi makna pada kitabnya, yaitu dengan menuliskan simbol-simbol tertentu yang dapat menunjukan makna yang terkandung dalam kalimah atau kata dalam sudut pandang ilmu nahwu dan juga yang menjadikan dapat diketahuinya suatu kedudukan dan bentuk kalimah.

Simbol-simbol tersebut sudah menjadi kaidah dalam pemaknaan kitab pada kebanyakan pondok pesantren yang berada di Indonesia, baik yang berbahasa Jawa, Sunda, Madura, Banjar dan lainnya. Dengan kekhasannya tersebutlah yang menjadikan mudah, cepat dan ringkasnya dalam proses pemaknaan kitab.

Berikut huruf-huruf yang digunakan dan maksudnya dalam bahasa jawa dan Indonesia:

HurufJawaIndonesiaKedudukan
مUtawiBermulaMubtada
خIkuItuKhobar
جMongkoMakaJawab
حاHaleKeadaannyaHal
عKeronoKarenaTa'lil
غSenajanWalaupunGhoyah
فاSopoSiapaFa'il Aqil
فOpoapaFa'il Ghoiru Aqil
مفIngPadaMaf'ul Bih
نفSopo/OpoSiapa/ApaNa'ibul Fail
شKelakuanKelakuanSya'n
مطKelawanDenganMaf'ul Mutlaq
تمApaneApanyaTamyiz
ظIngdalemPadaDzorof
نفOraTidakNafiyah
سJalaranKarenaSababiyah
صkang/SingYangSifat
باBayaneKondisinyaBayan

Yang sudah dituliskan diatas itu hanya sebagian saja dari keseluruhan huruf/symbol yang digunakan dalam pemaknaan kitab kuning ala pesantren salaf, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar diatas.

Dari huruf-huruf tersebut yang di tuliskan pada suatu kalimah/kata maka akan diketahui cara membacanya, maknanya, dan juga kedudukan kalimah/ kata tersebut yang ditinjau dari sudut pandang ilmu nahwu.