Transformasi Pembelajaran melalui Permainan Tradisional: Studi Kasus di TK Janneta Gebanganom

Transformasi Pembelajaran melalui Permainan Tradisional: Studi Kasus di TK Janneta Gebanganom
Disusun oleh: Tania Agustis Syarah, S.Pd.
TK Janneta Gebanganom Rowosari Kendal Jawa Tengah
Tahun 2024
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan transformasi pembelajaran melalui permainan tradisional pada anak usia dini di TK Janneta Gebanganom. Fokusnya pada bagaimana guru merancang transformasi permainan tradisional, tanggapan anak-anak dalam bermain, dan pengaruhnya terhadap perkembangan aspek kognitif, sosial, dan motorik anak. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif yang melibatkan observasi partisipatif, wawancara dengan guru, dan dokumentasi video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi permainan tradisional, seperti engklek, gobak sodor, dan congklak, mampu meningkatkan keaktifan, kerjasama, serta kreativitas anak. Kendala yang ditemukan adalah keterbatasan sarana prasarana dan perlunya kreativitas guru dalam menyesuaikan permainan dengan kurikulum. Dengan demikian, permainan tradisional terbukti relevan dan efektif sebagai media pembelajaran anak usia dini, meskipun memerlukan dukungan lebih lanjut dari pihak sekolah dan orang tua.
Kata Kunci
Permainan tradisional, transformasi pembelajaran, perkembangan anak, pembelajaran lewat bermain, pendidikan anak usia dini, TK.
Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian: Deskriptif kualitatif.
Lokasi: TK Janneta Gebanganom.
Subjek: Guru kelas, kepala sekolah, dan anak usia 4–6 tahun.
Metode Pengumpulan Data:
- Observasi kegiatan pembelajaran dengan permainan tradisional.
- Wawancara guru mengenai perencanaan dan evaluasi.
- Dokumentasi berupa foto dan video aktivitas.
- Reduksi data.
- Penyajian data.
- Penarikan kesimpulan secara tematik.
Analisis Data:
Kesimpulan
Transformasi pembelajaran melalui permainan tradisional di TK Janneta Gebanganom terbukti memiliki manfaat yang cukup signifikan dalam mendukung perkembangan anak usia dini. Dimana permainan tersebut mampu mengembangkan aspek motorik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa anak.
Walaupun terdapat hambatan berupa keterbatasan sarana dan dukungan, permainan tradisional tetap relevan sebagai media pembelajaran modern apabila dikelola secara kreatif dan kolaboratif.
Guru memiliki peran krusial dalam merancang dan melaksanakan transformasi permainan agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Meski demikian, kekurangan alat, media, dan variasi kemampuan anak menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Baca / Download Versi Fullnya
Transformasi Pembelajaran melalui Permainan Tradisional: Studi Kasus di TK Janneta Gebanganom